Penyaluran Benih Cabai dan Bibit Buah-buahan untuk Pemanfaatan Lahan Pekarangan oleh KWT Bunga Lestari di Desa Mantangai HilirPenyaluran Benih Cabai dan Bibit Buah-buahan untuk Pemanfaatan Lahan Pekarangan oleh KWT Bunga Lestari di Desa Mantangai Hilir

KAPUAS, KALTENG – Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Lestari di Desa Mantangai Hilir, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, menunjukkan inisiatif dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal.

Program ini ditandai dengan penyaluran benih cabai dan bibit buah-buahan kepada anggota KWT Bunga Lestari. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.

“Kami melihat potensi besar dalam pemanfaatan lahan pekarangan yang selama ini kurang dioptimalkan,” ujar Dwi Purnamasari, SP.MA Kepala Bidang Produksi Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas yang ditemui di lokasi kegiatan. “Dengan memberikan benih dan bibit berkualitas, kami berharap dapat memicu semangat bertani di kalangan ibu-ibu anggota KWT.”

KWT Bunga Lestari, yang beranggotakan sekitar 20 wanita, menyambut baik inisiatif ini. Ketua kelompok, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, “Kami sangat antusias dengan program ini. Selain dapat memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, kami juga bisa menambah penghasilan keluarga.”

Menurut data Dinas Pertanian setempat, program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi cabai dan buah-buahan lokal hingga 30% dalam jangka waktu satu tahun. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap pasokan dari luar wilayah.

Pemerintah Kabupaten Kapuas berencana untuk memperluas program serupa ke desa-desa lain di wilayahnya, dengan target mencakup setidaknya 50% desa di kabupaten tersebut dalam tiga tahun ke depan.

Keberhasilan program ini nantinya akan menjadi model bagi pengembangan pertanian skala kecil di wilayah lain di Kalimantan Tengah, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *