Desa Warnasari, Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas – Kelompok Tani (Poktan) Sidomukti telah mengambil langkah proaktif dalam mengatasi permasalahan hama tanaman padi yang kerap mengganggu hasil panen petani setempat. Melalui Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Walang Sangit, Poktan Sidomukti menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Walang Sangit (Leptocorisa oratorius) merupakan salah satu hama utama yang mengancam produktivitas tanaman padi. Serangga ini menyerang bulir padi pada fase masak susu, menyebabkan bulir menjadi hampa atau setengah hampa. Akibatnya, kualitas dan kuantitas hasil panen dapat menurun drastis, bahkan mencapai kerugian hingga 50% jika tidak ditangani dengan tepat.
Ciri khas Walang Sangit adalah tubuhnya yang ramping berwarna cokelat kehijauan dengan panjang sekitar 2 cm. Hama ini juga dikenal karena bau tidak sedap yang dikeluarkannya saat diganggu, yang seringkali menjadi indikator pertama bagi petani akan adanya serangan.
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan koordinasi yang dilakukan oleh beberapa pihak terkait. Sunyoto, SP, selaku Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Tamban Catur, berperan penting dalam memberikan arahan teknis terkait pengendalian hama walang sangit. Sementara itu, Artani Asbi, SP yang menjabat sebagai Mantri Tani Tamban Catur, turut berkontribusi dalam aspek pembinaan dan pengawasan kegiatan.
Tak ketinggalan, para penyuluh pertanian yang bertugas di Kecamatan Tamban Catur juga terlibat aktif dalam mendampingi petani. Mereka memberikan edukasi dan informasi terkini mengenai metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan, termasuk pemahaman tentang siklus hidup Walang Sangit dan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan pengendalian.
Gerakan ini diharapkan dapat menjadi model bagi kelompok tani lainnya di Kabupaten Kapuas dalam upaya mengendalikan hama walang sangit. Dengan adanya sinergi antara petani, petugas lapangan, dan penyuluh pertanian, diharapkan produktivitas padi di wilayah tersebut dapat meningkat secara signifikan.
Keberhasilan program ini tentunya akan berdampak positif tidak hanya bagi anggota Poktan Sidomukti, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat petani di Desa Warnasari secara keseluruhan. Melalui Gerdal OPT Walang Sangit ini, Poktan Sidomukti telah menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang baik dan penerapan teknologi tepat guna, tantangan dalam dunia pertanian dapat diatasi bersama.