Pengembangan Food Estate Hortikultura di Kabupaten Kapuas: Kegiatan Penyaluran Pupuk NPK dan Kapur Dolomit untuk Kegiatan Food Estate Hortikultura di Kec. Kapuas Timur, Kapuas Hilir dan Pulau Petak
Indonesia terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pengembangan Food Estate Hortikultura. Di Kecamatan Kapuas Timur, Kapuas Hilir, dan Pulau Petak, program ini telah mengambil langkah signifikan dengan penyaluran pupuk NPK dan kapur dolomit untuk mendukung pertumbuhan tanaman hortikultura.
Pupuk NPK, yang mengandung tiga unsur hara makro esensial—nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K)—adalah komponen penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan pupuk ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, yang pada gilirannya dapat memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan pangan nasional.
Kapur dolomit, di sisi lain, digunakan untuk menyesuaikan pH tanah, terutama di lahan gambut yang cenderung asam. Dengan menetralkan keasaman tanah, kapur dolomit membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi, yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.
Penelitian terkait pengaruh pemberian dolomit dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman juga telah dilakukan, menunjukkan bahwa aplikasi pupuk ini dapat berdampak positif pada pertumbuhan dan hasil panen.
Inisiatif ini tidak hanya mendukung pertanian berkelanjutan tetapi juga membantu petani dalam mengadopsi praktik pertanian yang lebih baik, meningkatkan hasil panen, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kerja sama yang erat antara berbagai lembaga, program Food Estate Hortikultura di Kabupaten Kapuas diharapkan dapat menjadi model pertanian modern yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.