
Gerakan Tanam Cabai Kapuas 2025, Solusi Inovatif Mengatasi Inflasi dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
21 Maret 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas melalui Bidang Produksi Tanaman Hortikultura meluncurkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan lokal. Dalam program Gerakan Tanam Cabai Tahun 2025, bibit cabai tahap pertama secara simbolis diserahkan kepada perwakilan Kodim 1011 Kapuas, Bhayangkari Polres Kapuas, serta Kelurahan Selat Utara.
Program ini memiliki dua tujuan utama: mengatasi inflasi yang sering terjadi akibat fluktuasi harga cabai, dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan mandiri. Dinas Pertanian percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya membantu menekan harga cabai di pasar, tetapi juga meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Gerakan Tanam Cabai 2025 adalah upaya konkret untuk menghadapi tantangan inflasi. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, masyarakat dapat menghasilkan cabai sendiri, yang berdampak positif pada pengurangan permintaan pasar dan menjaga kestabilan harga,” ujar Kepala Bidang Produksi Tanaman Hortikultura.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk institusi TNI dan Polri, yang terlibat aktif dalam distribusi dan penanaman bibit cabai. Perwakilan Kodim 1011 Kapuas menyambut baik program ini sebagai langkah penting dalam mendukung stabilitas ekonomi masyarakat. Bhayangkari Polres Kapuas pun turut serta dalam menyebarkan semangat kemandirian pangan kepada keluarga-keluarga anggota Polri di daerah tersebut.
Selain penyerahan bibit, Dinas Pertanian juga memberikan bimbingan teknis kepada penerima manfaat. Pendekatan ini bertujuan memastikan bibit cabai yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil optimal. Penyuluhan ini mencakup pengelolaan lahan, teknik penanaman, hingga perawatan tanaman agar produktivitas meningkat secara signifikan.
Kelurahan Selat Utara, sebagai salah satu penerima bibit, memanfaatkan kesempatan ini untuk menginisiasi gerakan kolektif. Warga diajak bersama-sama menanam cabai di pekarangan masing-masing, sehingga manfaat program ini dapat dirasakan secara luas. Dampak positif yang diharapkan tidak hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga pada penguatan semangat gotong royong masyarakat.
Pemerintah daerah melihat program ini sebagai bagian dari solusi jangka panjang dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan fokus pada produksi lokal melalui Gerakan Tanam Cabai, risiko ketergantungan pada pasokan luar daerah dapat diminimalisir. Ini sekaligus mendukung visi Kabupaten Kapuas sebagai salah satu daerah yang mandiri dalam sektor pangan.

Gerakan Tanam Cabai 2025 diharapkan menjadi role model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Integrasi antara pemberdayaan masyarakat, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas institusi menjadi kunci keberhasilan program ini. Dinas Pertanian optimis bahwa inisiatif ini akan membawa dampak positif yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Kesimpulannya, Gerakan Tanam Cabai 2025 bukan hanya langkah menghadapi inflasi, tetapi juga wujud nyata pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian pangan. Dengan semangat kolaborasi dan kerja sama, program ini diharapkan menjadi inspirasi nasional dalam memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan bersama.
You may also like
Most Viewed Posts
- Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian untuk Swasembada Pangan Berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2025
- Akselerasi Program Cetak Sawah Rakyat Dimulai di Kabupaten Kapuas
- Panen Perdana Varietas Batuah di Desa B2 Dadahup Tandai Kesuksesan Program Pertanian Kapuas
- Strategi Percepatan Oplah dan Cetak Sawah Rakyat, Langkah Nyata untuk Ketahanan Pangan Nasional
- Panen Perdana Varietas M70D di Desa Sido Mulyo: Pencapaian Baru untuk Pertanian Lokal
Tinggalkan Balasan